Rasio Profit Margin
Daftar Isi
Pengertian Rasio Profit Margin
Ilustrasi Rasio Profit Margin |
Rasio profit margin menurut pendapat Hariyadi (2002:297) merupakan ukuran kemampuan manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam hubungannya dengan penjualan. Makin rendah biaya operasi per rupiah penjualan, makin tinggi margin yang diperoleh. Rasio Profit margin dapat pula menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menetapkan harga jual suatu produk, relatif terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan untuk meghasilkan produk tersebut.
Simamora (1999: 161) mengemukakan bahwa margin kontribusi (contribution margin) adalah perbedaan antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Margin kontribusi dapat pula dinyatakan sebagai suatu persentase dari pendapatan penjualan. Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah persentase margin kontribusi dibandingkan jumlah penjualan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa rasio profit margin merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba per rupiah penjualan yang dinyatakan dalam persentase.
Jenis-jenis Rasio Profit Margin
Rasio profit margin dapat dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut :1. Gross Profit Margin Ratio
Gross profit margin ratio menurut Munawir (2001:99) dapat dihitung dengan rumus:Gross profit margin ratio |
Ratio gross profit margin mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau bila ratio ini dikurangkan terhadap angka 100% maka akan menunjukan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya operasi dan laba bersih. Data gross profit margin ratio dari beberapa periode akan dapat memberikan informasi tentang kecenderungan gross profit margin ratio yang diperoleh dan bila dibandingkan standar ratio akan diketahui apakah margin yang diperoleh perusahaan sudah tinggi atau sebaliknya.
2. Net Profit Margin Ratio
Net profit margin ratio menurut Riyanto (1999:37) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :Net profit margin ratio |
Besar kecilnya rasio profit margin pada setiap transaksi sales ditentukan oleh dua faktor, yaitu net sales dan laba usaha atau net operating income tergantung kepada pendapatan dari sales dan besarnya biaya usaha (operating expenses). Dengan jumlah operating expenses tertentu rasio profit margin dapat diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumlah sales tertentu rasio profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil operating expensesnya.
3. Operating Profit Margin Ratio
Selisih antara net margin ratio (ratio laba bersih dengan penjualan) dengan 100% menunjukan presentase yang tersisa untuk menutup harga pokok penjualan dan biaya operasi, persentase yang tersisa ini dinamakan operating margin ratio atau ratio antara (harga pokok penjualan + biaya operasi) dengan penjualan bersih (Munawir, 2001:100). Sehingga operating margin dapat dihitung dengan rumus:Operating profit margin ratio |
Operating ratio mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan, sehingga ratio yang tinggi menunjukan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil. Tetapi ratio yang tinggi mungkin tidak hanya disebabkan oleh faktor intern yang dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi juga faktor ekstern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh manajemen.
Daftar Pustaka
- Hariadi, Bambang. 2002. Akuntansi Manajemen. BPFE: Yogyakarta.
- Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta.
- Riyanto, Bambang. 1999. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Lima. BPFE: Yogyakarta.
- Simamora, Henry. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. BP STIE YKPN: Yogyakarta.